Satu hal yang membedakan Linux
terhadap sistem operasi lainnya adalah, harga. Linux ini GRATIS. Berarti
dapat diperbanyak, dan didistribusikan kembali tanpa harus membayar fee
atau royalti kepada seseorang. Tetapi banyak isue lainya dengan
bersifat free, selain dari pertimbangan harga. Source code Linux
tersedia bagi setiap orang. Perkembangan Linux menunjukkan pentingnya
perananan kebebasan ini. Hal ini telah menghasilkan suatu tingkat
keterlibatan yang menakjugkan dari ribuan atau bahkan ratusan ribu orang
di seluruh dunia. Kebebasan ini telah memungkinkan para vendor
perangkat keras membuat driver untuk divais tertentu tanpa harus
mendapatkan lisensi source code yang mahal, atau menandatangani non
descructive agreement. Dan itu juga telah menyediakan kemungkinan bagi
mahasiswa ilmu komputer di seluruh dunia untuk melihat ke dalam suatu
sistem operasi yang nyata dan berkualitas komersial. Karena Linux itu
tersedia secara bebas di Internet, berbagai vendor telah membuat suatu
paket distribusi, yang dapat dianggap sebagai berbagai versi kemasan
Linux. Paket ini termasuk lingkungan Linux lengkap, perangkat lunak
untuk instalasi, dan mungkin termasuk perangkat lunak khusus, dan
dukungan khusus.
2. Perbandingan Linux Terhadap Sistem Operasi Lainnya
Linux disusun berdasarkan
standard sistem operasi POSIX, yang sebenarnya diturunkan berdasarkan
fungsi kerja UNIX. UNIX kompatibel dengan Linux pada level system call,
ini berarti sebagian besar program yang ditulis untuk UNIX atau Linux
dapat direkompilasi dan dijalankan pada sistem lain dengan perubahan
yang minimal. Secara umum dapat dikatakan Linux berjalan lebih cepat
dibanding Unix lain pada hardware yang sama. Dan lagi UNIX memiliki
kelemahan, yaitu tidak bersifat free. MS-DOS memiliki kemiripan dengan
Linux, yaitu file sistem yang bersifat hirarkis. Tetapi MS-DOS hanya
dapat dijalankan pada prosesor x86, dan tidak mendukung multi-user dan
multi-tasking, serta tak bersifat free. Juga MS-DOS tidak memiliki
dukungan yang baik agar dapat berinteroperasi dengan sistem operasi
lainnya, termasuk tidak tersedianya perangkat lunak network, program
pengembang, dan program utilitas yang ada dalam Linux. Microsoft Windows
menawarkan beberapa kemampuan grafis yang ada pada Linux termasuk
kemampuan networking, tetapi tetap memiliki kekurangan yang telah ada
pada MS-DOS.
Windows NT yang juga tersedia
untuk Digital Alpha dan juga prosesor x86 juga memiliki beberapa
kekurangan yang telah ada pada MS-DOS. Waktu untuk menemukan suatu bug
dalam suatu sistem operasi ini tak sebanding dengan harga yang harus
dibayar.
Sistem operasi Apple untuk
Macintosh hanya dapat berjalan di sistem Mac. Juga memiliki kekurangan
dari sisi ketersediaan perangkangkat bantu pengembang (development
tool), dan juga kurang dapat secara mudah untuk berinteroperasi dengan
sistem operasi lainnya. Apple juga telah memungkinkan Linux dapat
dijalankan pada PowerMac.
3. Perbedaan Unix dan Linux
Unix dan Linux Keduanya berbeda, tapi punya hubungan yang erat. Kita lihat sejenak sejarah kedua sistem operasi ini.
Unix sebetulnya telah ada sejak
lebih dari 3 dasawarsa lalu—baru-baru ini Unix saja merayakan ulang
tahunnya yang ke-30. Ini berarti jauh sebelum Apple atau Macintosh atau
Windows lahir, yang berarti jauh sebelum Bill Gates kaya raya seperti
saat ini.
Sejarah Unix panjang dan
berliku-liku, mungkin jika dijabarkan akan memakan tempat satu buku
tebal tersendiri. Cukuplah disebutkan di sini bahwa Unix pertama kali
dibuat di Bell Labs, sebuah unit riset dan pengembangan di bawah
AT&T (dan sekarang di bawah Lucent) untuk komputer mini PDP dan VAX.
Versi terakhir yang ditulis Bell Labs sendiri adalah versi ketujuh
(V7), 1979. Sejak 1974 Universitas of California, Berkeley, menggunakan
Unix, dan sejak 1977 juga mulai mengembangkan Unix-nya sendiri (BSD).
Sepanjang sejarahnya, Unix telah dikembangkan oleh berbagai vendor dan
telah hadir dalam berbagai rupa dan rasa. Tidak semuanya gratis, tidak
semuanya saling kompatibel. Unix popular karena portabel—ditulis dalam
bahasa tingkat tinggi C sejak 1973 dan bukan assembly, sehingga mudah
dipindahkan antararsitektur komputer—serta memiliki konsep sederhana dan
elegan.
Linux sendiri baru muncul tahun
1991 dari tangan seorang mahasiswa Finlandia bernama Linus Torvalds. Ini
berarti setelah Apple dan Macintosh dan NT, dan sudah pasti setelah
Bill Gates kaya raya. Saat itu Linus bermain-main dengan Minix, sebuah
sistem Unix untuk PC berbasis Intel. Karena berbagai keterbatasan Minix,
maka Linus memutuskan untuk menulis sistem operasi sendiri! Maka
lahirlah Linux. Sejak awal Linux telah dikembangkan oleh para peminatnya
di seluruh dunia, karena sejak versi 0.02 telah dirilis di newsgroup
Internet. Saat ini kernel (inti sistem operasinya itu sendiri) Linux
telah mencapai versi 2.4, dan puluhan distro (kemasan Linux beserta
program-porgram aplikasi) serta bisnis seputar Linux telah berkembang
pesat. Linux popular karena alasan-alasan yang telah kita bahas
sebelumnya tadi: gratis, berlisensi GPL, dan memiliki fitur-fitur
seperti halnya Unix lain.
Jadi bisa dibilang Unix adalah
keluarga sistem operasi, sementara Linux adalah sebuah tiruan Unix (Unix
clone). Linux bisa digolongkan sebagai sebuah sistem Unix.
Unix dan Linux barangkali bukan
sistem operasi yang paling superior dari segi teknik. Dulu Unix adalah
upaya ulang yang lebih sederhana dari sebuah proyek ambisius bernama
Multics. Unix juga pertama kali dibuat untuk dijalankan di komputer
mini, bukan mainframe yang tercanggih pada waktu itu. Linux sendiri
masih menggunakan arsitektur kernel monolitik ketimbang memakai sistem
mikrokernel seperti Mach dan NT, yang secara teoritik lebih modular dan
fleksibel. Namun Unix dan Linux tetap popular dan berkembang karena
simplisitas.
http://mierameidianisuryadi.blogspot.com/2011/01/perbedaan-linux-dan-unix.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar